My Best Friend

Image

Cast   : 

–  Cho Kyuhyun

–  Shilbie/Hwang In Hyun (Fiction)

–  Other cast

~~> FF ini murni imaginasiku, say no to plagiat!!!

*****

 

 “Bie-ya, kau telat” Hyojin menatap Shilbie yang baru saja meletakkan tas.

“Sekali-kali lari pagi—tak masalah” Shilbie mengerling, ia memamerkan otot-otot tangannya walaupun tak terlihat otot apapun di situ.

Are you crazy?” Hyojin mendelik “Shilbie.. it’s not for the first time, but…

“Kim Hyojin!” potong Shilbie “Don’t worry about it..

“Araseo” Hyojin merengut “Sangat merepotkan jika Park seonsaengnim mendahuluimu”

“Aku tahu”

Pembicaraan mereka terhenti saat guru yang sedang mereka bicarakan masuk ke kelas. Mungkin ini pertama kalinya Park seonsaengnim yang sudah 30 tahun mengajar di sekolah telat masuk kelas.

“Aku akan membagikan hasil tes kalian” Park seonsaengnim terlihat seperti biasanya, penuh wibawa. Ia membagikan hasil tes tersebut kepada masing-masing siswa hingga yang tersisa di tangannya hanya selembar kertas.

“Punya siapa ini?”

Tanya Park seonsaengnim sambil membetulkan letak kaca matanya. semua hening tak ada yang mengaku.

“Nama…Christian Ronaldo..” Park seonsaengnim membacakan nama yang tertera pada kertas itu. “Sudah berulang kali memeriksa tapi nama ini sungguh tak ada dalam absensi kelas”Suasana kelas begitu mencekam serasa berada di area pekuburan. Park seonsaengnim menatap penuh selidik kepada seisi kelas.

“Ada yang bisa bertanggungjawab dengan ini?”

Kelas kembali hening, tak ada yang berani bersuara. Entah berapa lama keadaan itu berlangsung hingga seorang siswa mengangkat tangan takut-takut.

“Seonsaengnim,, itu—sepertinya milikku..” Perhatian semua siswa tertuju pada anak itu.

“Ke sini kau!”

Tanpa banyak bicara anak laki-laki bertubuh jangkung itu segera menuruti perintah Park seonsaengnim.

“Christian Ronaldo..” Kembali Park seonsaengnim mengulangi nama yang tertera di kertas hasil test itu “Benarkah ini milikmu?”

“Ne, saengnim!!”

“Kau yang mengerjakan ini?”

“Ne,!”

“Geurom, lalu ini benar-benar namamu?”

“Seonsaengnim..sebenarnya, itu nama idolaku”

“Idola?” Alis Park seonsaengnim nampak mengkerut “Jadi siapa namamu?”

“Lee Yoon Hwa” Katanya malu-malu.

Baru saja tawa hampir meledak tapi tak jadi karena kilatan mata Park seonsaengnim seperti memaksa para siswa untuk bungkam.

“Kau tahu, nama itu adalah pemberian orang tua—tak sembarang nama diberikan, mereka memiliki arti khusus”

Park seonsaengnim mulai berceramah, dengan matanya ia menyuruh anak itu untuk kembali ke tempat duduknya.

“Dasar anak-anak jaman sekarang, mau seperti apa bangsa ini ke depan jika memiliki penerus yang cacat seperti ini” guru itu menggeleng-geleng prihatin.

Kelas kembali sunyi, semua perhatian tertuju pada Park seonsaengnim yang sedang menjelaskan materi pelajaran mereka dan sesekali melontarkan pertanyaan pada siswa yang kedapatan melamun atau mengantuk.

“Seonsaengnim..”

Seorang siswa bertubuh tinggi berambut coklat, tengah berdiri di ambang pintu.

“Bie..Shilbie-ya” Panggil Hyojin sedikit berbisik.

“Hmm..” Gumam Shilbie yang tak menoleh sedikitpun pada Hyojin.

“Shilbie-ya. Kau mendengarku?”

“Hyojin-a, kumohon tutup mulutmu”

“Lihat siapa yang datang—Cho Kyuhyun” kata Hyojin

“Biarkan saja dia. Dia bukan makhluk baru di planet bumi tercinta ini” Shilbie tampak cuek, tak menoleh sedikitpun dari buku pelajarannya.

“Yaa~~ michin” geram Hyojin “Dia itu sahabat baikmu sejak SMP”

“Araseo, namja itu memang bersahabat baik denganku sejak dulu, tapi saat ini soal yang diberikan Park saengnim jauh lebih penting”

“Ada apa Kyuhyun?” Park seonsaengnim melirik pada arlojinya.

Kyuhyun hanya tersenyum.

“Seonsaengnim,, aku ada sedikit keperluan dengan Shilbie” Kyuhyun berkata dengan tenang.

Shilbie sontak terlonjak.

“Mwo? Aku?? Gawat!!” Shilbie berbisik panik mendengar namanya disebut dengan lantang oleh Kyuhyun.

“Aku sudah mencoba memperingatkanmu” Hyojin mendesah kasar

“Shilbie…???” Ulang Park seonsaengnim, ia kebingungan.

“Ne. Aku ingin mengembalikan catatannya”

Kyuhyun memberi keterangan dengan menunjukkan buku yang sedang dipegangnya. Shilbie memukul pelan jidatnya.

“Cho Kyuhyun, aku rasa—sepertinya kau salah kelas. Di sini, tak ada satupun murid bernama Shilbie”

“Mwoya??!” Kyuhyun terkejut “Saengnim, aku yakin ini kelas sahabat baikku, Shilbie” Kyuhyun berusaha meyakinkan Park seonsaengnim.

Sementara itu Shilbie sibuk memberi kode agar Kyuhyun segera meninggalkan kelasnya saat itu juga

“Itu dia orangnya!!” Tunjuk Kyuhyun yang tampaknya tidak mengerti maksud dari isyarat Shilbie.

Shilbie kelabakan, ia tertawa kaku. Kyuhyun menghampiri Shilbie dan meletakkan buku yang dipegangnya di atas meja Shilbie

“Bukumu, gomapta”

Shilbie hanya menggeram dengan lototan mata yang siap menerkam Kyuhyun. Kyuhyun menatap Shilbie bingung dan akhirnya pergi.

Park seonsaengnim kembali ke mejanya, Ia meraih buku absensi kelas dan mulai membuku lembar demi lembar.

“Setahuku, kau Hwang In Hyun… dan absensi ini tidak mungkin bohong” Park seonsaengnim menatap Shilbie dari ujung matanya “Bisa kau jelaskan apa yang sedang terjadi?”

“Seonsaengnim, itu benar” Jawab Shilbie kelabakan “Tapi Shilbie itu… nama kerenku..”

Tawa meledak dalam kelas, mereka menyoraki Shilbie yang hanya menutupi telinganya.

“DIAM SEMUANYA!!!” Teriak Park seonsaengnim kencang. “Apa sih yang ada di dalam kepala kalian?” gumam Park seonsaengnim ditujukan pada seisi kelas, terutama pada Hwang In Hyun alias Shilbie.

Terlahir dengan nama Hwang In Hyun, tapi lebih dikenal sebagai Shilbie, nama ciptaannya sendirinya bersama Kyuhyun sewaktu SMP. Jika bertanya pada semua siswa, mereka pasti mengaku jika tak mengenal siapa Hwang In Hyun itu. Ya, karena dia lebih dikenal dengan Shilbie, hanya teman-teman sekelasnya dan segelintir orang saja yang tahu nama Shilbie yang sebenarnya.

#####

 

In Hyun atau Shilbie, gadis periang dan baik hati. Shilbie bukanlah tipe gadis feminim tapi bukan pula seorang yang tomboy. Hanya saja, ia terlalu cuek dengan penampilannya. Gadis itu terkesan ceroboh, tak ingin menyentuh kulitnya dengan make up yang menurutnya mengandung bahan kimia.

Shilbie lebih suka tampil apa adanya tapi bukan berarti dia anti menggenakan rok, hanya saja ‘jarang’. Kedua orang tuanya sudah bercerai, dan sekarang Ia tinggal bersama Ayahnya.

“Shilbie-ya, ada apa tiba-tiba ke sini?” Kyuhyun terkejut melihat kemunculan Shilbie “Yaa!! Bersikaplah yang sopan—kau masuk seenaknya tanpa mengetuk pintu”

“Cho Kyuhyun, apakah aku perlu bersikap sopan padamu?”

Kyuhyun hanya tersenyum seperti biasa, ya tentu saja dengan senyumannya yang lembut

“Waeyo?”

“Aigo, kau masih bertanya?” Shilbie meremas kasar rambutnya—ia terlihat sangat frustasi “Yaaa!! Cho Kyuhyun, kau benar-benar membuatku kehilangan muka” gerutu Shilbie—kesal.

“Bie-ya, kau sedang menyalahkanku?”

“Lalu kau ingin aku menyalahkan siapa? Jelas-jelas semua karenamu. Kyuhyun-a, di depan para seonsaengnim—tolong sebut namaku dengan benar”

“Ne??”

“Hwang In Hyun, bukan Shilbie. Arachi?”

“Ne ara, In Hyun-a..”

“YAAAA!!” bentak Shilbie “Hanya di depan seonsaengnim”

“Araseo, Shilbie-ya..” Kyuhyun tertawa pelan “Kau tak perlu semarah itu”

“Aku tak mengerti apa yang ada dipikiran Appa dan Eomma ketika menamaiku?” Shilbie menggerutu

“Wae? Kau masih merasa sebagai istri raja ke-19 dinasti Joseon??” Kyuhyun menatap mata Shilbie “Yaa~ bukankah itu hebat, artinya kau adalah seorang ratu.. ratu In Hyun” Kyuhyun tertawa lebar.

“Yaa~ tutup mulutmu!!” Shilbie membekap mulut Kyuhyun.

“Araseo” Kyuhyun melepaskan diri “Bie,, kau ke sini bukan hanya untuk menceramahiku, benarkan? Geurae, sekarang kau sedang merindukanku?” Kyuhyun mengerling

“Mworago?” Shilbie membelalak tak percaya “Kyuhyun-a.. dunia ini luas, tak adakah namja lain yang harus dirindukan selain kau? Aku bosan melihat tampangmu” celetuk Shilbie.

Kyuhyun kembali memamerkan tawanya

“Duduklah” Kyuhyun menyodorkan kursi dan langsung di sambut oleh Shilbie

“Kenapa sepi sekali?”

Shilbie mengamati isi ruangan yang penuh dengan tempelan jadwal, foto bahkan piala-piala.

“Molla, di kelas—maybe

“Tentu saja, artinya kau satu-satunya pengurus Osis yang malas mengikuti kelas” Todong Shilbie

Kyuhyun menanggapi tudingan Shilbie dengan tertawa—ramah.

“Apa ini?” Mata Shilbie tertuju pada setumpuk amplop surat berwarna-warni dan juga kado-kado yang terletak di atas meja kerja Kyuhyun “Ini semua untukmu? Cho Kyuhyun?” Shilbie tak begitu yakin.

Kyuhyun mengangguk.

“Setiap hari ada saja yang memberikanku hal-hal seperti itu…”

“Lalu,, apakah pengirim benda-benda ini—yeoja?”

“Shilbie, kau ini pura-pura bodoh atau memang bodoh?” Kyuhyun menatap Shilbie heran

“Benarkah?”

Shilbie menatap lekat Kyuhyun yang hanya tersenyum mantap, meyakinkan Shilbie tak ada yang salah dari dugaannya.

“Aku tak mengira kau sepopuler ini.. rasanya, tak ada yang menarik dengan namja ini” ledek Shilbie sambil membolak-balik wajah Kyuhyun dengan tangannya.

“Michin” dengus Kyuhyun “Satu-satunya yang tak sadar adalah kau Bie-ya, bahwa aku ini sangat tampan” Kyuhyun membanggakan dirinya.

“Mwo??”

Kyuhyun kembali tertawa melihat mata Shilbie melebar. Shilbie yang hendak marah seperti terkunci melihat tawa Kyuhyun—terpesona, sepertinya dia memang baru menyadari ketampanan Kyuhyun. Hallo,, kemana saja? Mengapa tak menyadarinya sejak dulu.

“Babo..”  elak Shilbie, berusaha untuk menghilangkan kegugupannya menyaksikan pemandangan tadi “Bravo! Kau bahkan mengalahkan kepopuleran ketua Osis. Mengapa seperti itu??”

“Shilbie-ya,, kau ini teman atau musuh? Mengapa tak mencoba mengakui segala daya tarikku?” Kyuhyun tampak sedikit kesal.

“Kyuhyun-a, coklat-coklat ini boleh kuambil?” Tanya Shilbie sambil mengambil beberapa coklat dari tumpukkan kado di atas meja Kyuhyun.

“Ambilah sesukamu” Jawab Kyuhyun singkat “Kau juga boleh mengambil yang lain”

“Jeongmaliya??” Shilbie begitu riang “Gomawo—tak rugi punya sahabat sepertimu”

“Tak usah memujiku—itu bukan dirimu” Kata Kyuhyun “Surat-suratnya sekalian kau bawa”

“Mwo? Sihreo!!”

“Shilbie-ya” Kyuhyun mendekati Shilbie

“Wae,, waeyo?” gadis itu heran dan kegugupan tiba-tiba merasuknya ketika jarak yang tercipta antara mereka sangat sedikit. Ini pasti karena Shilbie telah menyadari pesona Cho Kyuhyun.

“Kau—sedang cemburu pada yeoja-yeoja itu?” Kyuhyun membungkukkan badannya agar sejajar dengan Shilbie—ia menatap lekat mata gadis itu

“Mworago??Cemburu??” Shilbie hampir tersedak, tapi jantungnya benar-benar sedang bekerja keras melihat wajah Kyuhyun yang begitu dekat “Kau gila!! Aku lebih baik mati” Seru Shilbie kesal, ia mendorong tubuh Kyuhyun dengan kasar.

“Andwae, kau tak boleh mati. Aku tak mengijinkan itu terjadi padamu” tolak Kyuhyun “Tapi jika kau pingsan—setidaknya, aku berkesempatan untuk memberikan nafas buatan” canda Kyuhyun lagi.

“CHO KYUHYUN!!!” Teriak Shilbie kesal.

“Mianhae..mianhaeyo” Tawa Kyuhyun “By the way, kau tidak ke klub?”

“Akhir-akhir ini aku sibuk”

“Ketua macam apa kau, bagaimana mau memberikan contoh pada anggota-anggota” Protes Kyuhyun “Bukannya bulan depan kejuaraan taekwondo tingkat SMA, bagaimana bisa menang kalau ketuanya saja malas latihan?”.

“Aissh,, mengapa kau sangat menyebalkan. Aku tak mungkin lepas tanggung jawab”

“Araseo, sebaiknya ganti topik—aku tak ingin menderita patah tulang”

“Gaurae, aku belum menunjukkan teknik baru padamu” Ujar Shilbie meremas jari-jarinya.

“Shilbie-ya,, aku bukan kelinci percobaan..araseo??”

KRRIIIIIIIIIIINNGGGGGGG…

Bel tanda jam istirahat usai berhasil menyelamatkan Kyuhyun.

“Aku ke kelas” Ujar Shilbie sambil meraih semua kado di atas meja ke dalam dekapannya. Di pintu ia berpapasan dengan Sungmin, ketua osis.

“Yang tadi itu,.. Shilbie?” Tanya Sungmin

“Wae?” tanya Kyuhyun

“Anio” Sungmin tersenyum

“Kyuhyun-a!!” Shilbie muncul dengan tiba-tiba, masih dengan tumpukan kado yang dibawanya “Aku akan tetap memamerkan jurus baru itu padamu”

“Mwo? Andwae..” Kyuhyun menghindar.

No comment…bye chingu-ya” Kata Shilbie dan akhirnya pergi.

“Gawat!!”

Kyuhyun tampak putus asa, sudah dapat dia bayangkan seperti apa rasanya. Dulu saja Kyuhyun harus ke dokter untuk membetulkan letak tulang-tulangnya yang sedikit bergeser ketika Shilbie mendemokan jurusnya.

“Teknik apa?” Tanya Sungmin penasaran.

“Kau tak akan membayangkan itu” Kata Kyuhyun lalu kembali ke kelas.

Sungmin bertanya-tanya dalam hati dengan penuh keheranan. Ia hanya bisa mengangkat bahu tak paham.

 

#####

 

Udara panas memaksa Shilbie untuk mempercepat langkahnya agar sesegera mungkin sampai di rumah.

“Aku pulang” Shilbie segera masuk dan mendapati Ayahnya sedang asyik membaca Koran.

“In Hyun-a, mengapa kau baru pulang?”

“Appa, putrimu ini sangat sibuk”

“Araseo, bersihkan dirimu lalu makan”

“Ne!!”

Semenjak kedua orang tuanya bercerai, Ibunya pindah ke Amerika. Saat ini satu-satunya yang Shilbie miliki adalah Ayahnya walaupun sebenarnya Shilbie lebih memilih mempunyai keluarga yang komplit.

 

#####

 

Good morning Shilbie” Suara Hyojin terdengar begitu melengking.

Shilbie hanya memperhatikan Hyojin yang menyerobot duduk disampingnya.

“Kyuhyun menanyakanmu..”

“Jeongmal? Wae? Biasanya kalau memerlukan bantuanku dia baru mengingat aku”

~~~

Jam istirahat Kyuhyun tiba-tiba muncul di kelas Shilbie. Tentu saja Shilbie kaget dengan berita yang dibawa oleh Kyuhyun.

“Sungmin, terus bertanya-tanya tentang kau” kata Kyuhyun “Sepertinya dia menyukaimu”

“Jeongmaliya?” Shilbie langsung terhenti dari segala keasyikannya “Sungmin-ssi, menyukaiku?” tanya Shilbie bersemangat.

“Aku sama herannya denganmu”

“Wae??”

“Kau tak berpikir,, yeoja ceroboh dan galak sepertimu—tiba-tiba ada yang menyukaimu, bukankah itu sangat mengherankan?”

“Yaaa~ apa kau tak melihatnya? Aku ini termasuk gadis yang cantik”

“Cantik? Coba kulihat” Kyuhyun mengamati seluruh lekuk wajah Shilbie yang mulai manyun tak jelas “Dari angka 1 sampai 10, untuk ukuranmu tepatnya berada diangka 5”

“Mworago??” Shilbie mulai naik pitam

“Bie,, aku bahkan memberikan bonus—kau seharusnya berada diangka..” Kyuhyun menunjukkan tiga jarinya di depan mata Shilbie “Sungmin hanya sedang sakit mata”

“Cho Kyuhyun! Aku yang disukainya, mengapa kau yang bersikap menyebalkan seperti itu?” Shilbie tampak sangat kesal “Atau..mungkinkah—kau juga, menyukaiku?” canda Shilbie.

Raut wajah Kyuhyun langsung berubah. Tawa shilbie berderai melihat perubahan drastis di wajah Kyuhyun. Namja itu terus menatapi Shilbie yang masih terbahak-bahak

“Kau benar”

Ucapan Kyuhyun membuat tawa Shilbie terhenti seketika itu juga. Ia menatap Kyuhyun, mencari kebenaran dari perkataan Kyuhyun.

“Aku bercanda” Kata Kyuhyun lagi membuat urat-urat Shilbie yang semula tegang beringsut-ringsut lemas. “Yeoja tak hanya kau. Maaf membuatmu berdebar-debar”

“Yaaa! Jangan berbicara sembarangan”

“Araseo, aku kembali ke kelas jjagi-ya”

“Cho Kyuhyun, berhenti menggodaku!!”

Kyuhyun hanya tersenyum

“Ne ara,, my beloved Hwang In Hyun!!!”

Kyuhyun lalu menghilang dari kelas Shilbie. Shilbie masih diam tertegun. Shilbie mengenal Kyuhyun dengan baik—biasanya, jika sampai Kyuhyun memanggilnya dengan nama lahirnya, itu artinya dia sedang serius.

“Kau benar-benar memanfaatkan semuanya dengan baik hanya untuk memberikan terapi syok padaku” Gumam Shilbie dalam hati dengan senyuman tipis yang nyaris tak terlihat.

#####

 

Kyuhyun mengendarai mobilnya. Cuaca yang begitu baik mengalihkan niatnya untuk tidak langsung pulang ke rumah walaupun matahari hampir terbenam. Ketika melewati sebuah jembatan, Kyuhyun tertegun melihat seorang gadis yang masih lengkap dengan pakaian seragamnya, berdiri di atas jembatan sambil merentangkan kedua tangannya seperti mau melompat ke dalam sungai yang nampaknya cukup dalam. Namja itu sangat terkejut saat mengetahui sosok gadis itu.

“Shil,, Shilbie..?”

Kyuhyun menghentikan laju mobilnya dan dengan segera berlari menghampiri Shilbie.

“SHILBIE..!!!” Teriak Kyuhyun kencang.

“Kyuhyun??”

Tiba-tiba saja keseimbangan tubuh Shilbie hilang

“SHILBIE!!”

Kyuhyun tersontak kaget melihat Shilbie tercebur ke dalam sungai. Tanpa pikir panjang ia segera menceburkan diri menyusuli Shilbie, ia begitu panik apalagi mengingat bahwa Shilbie tidak pandai berenang.

Kyuhyun segera menarik tubuh Shilbie ke tepian.

“Bie,,shilbie..” Panggil Kyuhyun panik, ia menepuk-nepuk pipi Shilbie yang sedang tak sadarkan diri.

“In Hyun-a..” Kyuhyun begitu panik saat mengetahui denyut nadi Shilbie semakin melemah. “Bie..bangun Bie..jebal..!!” Ujar Kyuhyun sambil memompa perut Shilbie.

Shilbie tetap saja diam tak bergeming. Tanpa pikir panjang, Kyuhyun segera membuka mulut Shilbie dan langsung memberikan nafas buatan, dan…

“Uhuuk..”

Shilbie mulai sadar dan memuntahkan air yang sempat masuk ke dalam perutnya.

“Shilbie..syukurlah” Ujar Kyuhyun lega, memeluk gadis itu. Ia membantu Shilbie untuk duduk.

“Gomawo, jika tak ada kau…” Shilbie agak tersengal-sengal.

“BABO!! APA KAU PENGECUT? JIKA ADA MASALAH, MENGAPA TAK KATAKAN PADAKU?!”

Shilbie terkejut melihat kemarahan Kyuhyun. Belum pernah Kyuhyun semarah itu.

“AKU MEMANG PUNYA MASALAH TAPI AKU BUKAN PENGECUT YANG MEMILIH MATI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH”

Shilbie balik berteriak emosi

“Kyuhyun-a, kalau kau tak mengagetkanku, aku tak akan jatuh..” Shilbie memelankan volume suaranya.

Cukup lama mereka terdiam berusaha meredam emosi masing-masing.

“Mianhae” Akhirnya Kyuhyun mulai berbicara. “Ada apa sebenarnya?”.

Shilbie menatap Kyuhyun sesaat, lalu kembali menatapi aliran sungai yang hampir saja mencabut nyawanya.

“Aku pernah mengatakan padamu tentang Eomma”

“Ne”

“Setelah cerai, Eomma ke Amerika” Kata Shilbie “Tapi semalam aku menemukan surat dari harabeoji..tanpa sengaja aku menemukan surat itu di meja kerja Appa…aku menjadi sangat penasaran…”

“Apa isi surat itu?”

“Eomma, lari ke Ottawa bersama pria lain”

Kyuhyun memandangi Shilbie, tatapannya sulit diartikan.

“Setiap kali ada masalah aku selalu ke tempat ini, naik di jembatan dan merentangkan tangan..dengan begitu aku merasa lega, semua masalah sepertinya pergi bersama aliran sungai ini..”

“Aku mengerti. Sebaiknya kita pulang, sudah hampir malam…kau bisa sakit jika terlalu dengan pakaian yang basah”

Kyuhyun, memegangi pundak Shilibie, ia membantu gadis itu untuk berdiri

“Pakai jaketku supaya kau tak kedinginan”

Kyuhyun menyodorkan jaket, keduanya lalu pergi meninggalkan tempat itu. Shilbie melirik kebelakang, menatapi jembatan yang kian lama kian mengecil dan akhirnya hilang di tikungan.

 

#####

 

“Annyeong ajeossi..”

“Eh Hyojin-a, masuklah. In Hyun ada dikamarnya”

“Ne”

Hyojin segera menuju kamar Shilbie, menyelonong masuk tanpa mengetuk pintu atau permisi terlebih dahulu.

“Bagaimana keadaanmu?”

“Gwaenchana”

“Aku terkejut karena tak mendapatimu di sekolah, apalagi mengetahui kau sakit seperti ini”

“Mianhae”

“Syukurlah, kau beruntung punya ayah seorang dokter—jika tidak, saat ini kau mungkin saja terbaring lemah di rumah sakit..”

Shilbie tersenyum tipis

“Ah, Bie-ya.. Kyuhyun sibuk bertanya tentangmu—dia syok waktu tahu kau jatuh sakit”

“Dia baru saja pulang”.

What’s going on?

“Aku cuma tercebur ke sungai”

What?? Are you kidding??

“Serius” Jawab Shilbie “Aku kaget karena Kyuhyun meneriakiku”

“Teriak??”

“Kau tahukan kebiasaanku, tapi namja itu malah berpikir jika aku mau minta pensiun dini dari dunia,.. nappeun!!”

“Geuraeseo?”

“Hyojin-a, aku merasa ada yang aneh” keluh Shilbie “Entahlah, tapi aku merasa pernah berciuman dengan namja itu”

“Mwo? Nugu?”

“Cho Kyuhyun”

Whaat??” Hyojin tersentak kaget “Apa kau terbentur?”

“Anio” Shilbie mendorong pelan kepala Hyojin dengan jarinya. “Aku bermimpi ketika tercebur ke sungai… tak tahu bagaimana, tiba-tiba saja Kyuhyun sedang menciumku”

“Shilbie-ya, wajahmu memerah. Kau masih sakit?” Hyojin meraba dahi Shilbie dengan punggung tangannya “Atau—kau menyukai namja itu?” Goda Hyojin

“Molla!!” geram Shilbie “Aku merasa dadaku berdebar-debar…tapi aku tak rela jika ciuman pertamaku harus dengan namja bego itu.. walau cuma di mimpi, sihreo!!”

“Aigo~ tak perlu seheboh itu, kau beristirahatlah—kau sedang berhalusinasi karena kondisimu belum membaik”

 

#####

 

Kyuhyun masuk ke dalam mobil yang diparkirkannya. Dia baru saja mengantar Ibunya ke bandara. Mata pemuda itu tiba-tiba tertuju pada seorang gadis diantara kerumumanan orang-orang. Gadis yang mengenakan gaun hitam mini, gaun yang benar-benar mempertontonkan lekuk tubuhnya yang sempurna.

“Jeongmal??” Gumam Kyuhyun dalam hati, “Tak mungkin itu Shilbie” Tambahnya lagi untuk meyakinkan dirinya dan segera meninggalkan bandara.

 

#####

 

Keesokan harinya terjadi kegemparan di sekolah. Bagaimana tidak, seorang siswi yang mengundang perhatian semua orang. Gaya yeoja itu begitu feminim. Rok seragamnya lebih pendek dari ukuran biasanya, bukan itu saja kemeja seragamnya juga dibuat pas dengan ukuran tubuhnya sehingga menontonkan lekuk-lekuk tubuhnya. Tak ketinggalan aksesories yang dikenakan, kalung, gelang dan anting-anting berwarna senada.

Gayanya berjalannya pun seperti seorang model, membuat rambutnya yang agak ikal itu melambai-lambai anggun. Semua namja yang berpapasan dan melihatnya langsung terpesona akan parasnya yang memikat. Ada juga bisik-bisik penuh keheranan.

Hyojin yang begitu keluar dari kelas langsung terlonjak kaget bak disambar petir begitu melihat gadis itu.

“Shilbie!!” Teriak Hyojin “Swear, you look so beautifull..

“Shilbie??” Gumam gadis itu “Nugu? Sorry, aku tak tahu apa yang sedang kau bicarakan” katanya lagi dengan nada yang terkesan sedikit sombong, ia berjalan melewati Hyojin.

“Bie,, eodiga? Kelasnya…”

Gadis yang dikenalnya sebagai Shilbie itu tetap berjalan tak memedulikannya tentu saja dengan puluhan mata yang terus mengekorinya.

Walaupun sangat bingung Hyojin kembali ke dalam kelas.

“Hyojin-a, bukankah gadis yang tadi itu—Shilbie? Omona~ dia berubah menjadi secantik itu”

“Ne” Seringai Hyojin pelan “But, I can’t understand

“Waeyo?”

“Apa kalian tak sadar? Shilbie, selain penampilannya yang berubah drastis, sifatnya juga ikut berubah—dia bersikap sesombong itu”

“Ah, kau benar”

“Annyeong…”

Belum sempat pertanyaan mereka terjawab, Shilbie mendadak muncul dengan senyum cerianya

“Wae? Tampaknya terjadi sesuatu yang menghebohkan, wajah kalian terlihat begitu serius” Shilbie begitu santai tanpa memperhatikan teman-temannya yang saling membuang pandang—keherananan.

“Shilbie-ya,, apa maksudmu bersikap sesombong itu?” Hyojin menerjang Shilbie dengan tatapan kesalnya.

“Sombong? Mwoya?”

Shilbie sendiri terlihat kebingungan. Belum sempat rasa penasaran itu terjawab ketika Kyuhyun masuk ke dalam kelas dengan tergesa-gesa.

“Ah, kebetulan kau di sini” Kyuhyun menghampiri Shilbie “Apa maksudmu dengan seenaknya pindah ke kelasku?”

“Yaaa~ jamkkanman, aku tak mengerti arah pembicaraan kalian?” Shilbie benar-benar bekerja keras menerka situasi itu.

“Kau tak mengingatnya? Shilbie-ya,, bahwa kau…”

“Sebentar” Kyuhyun menahan perkataan Hyojin.

Kyuhyun mengamati Shilbie dari kaki sampai kepala.

“Kau berbeda—tadi penampilanmu??” Kyuhyun menggeleng heran “Ah, apa kau sedang mempraktekkan ilmu hitam? Mengapa dalam sekejap kau bisa merubah seluruh penampilanmu?”

“Benar, mengapa aku tak menyadarinya?” sambung Hyojin.

Semua mata memperhatikan Shilbie dengan serius—Shilbie yang selalu tampil apa adanya setiap hari.

“Ahh,, aku mengerti sekarang” Shilbie tertawa melihat reaksi teman-temannya.

“Mwoya—kau justru membuat kami semakin kebingungan” keluh Kyuhyun.

“Araseo. Sepertinya, kalian sudah bertemu dengan adikku—saudara kembarku”

“MWORAGO?? KEMBAR???” Ucap mereka bersamaan dengan mimik yang amat sangat terkejut

“Jeongmaliya?” Hyojin terlihat tak percaya

“Dia, Hwang In Soo”

“Kau—tak sedang membohongi kami?”

“Itu benar” Shilbie kembali menatap mereka yang tampaknya masih sulit menerima perkataannya “Yaa~ aku tak bohong. Aku memang mempunyai seorang saudari kembar—yeoja yang kalian lihat tadi. Kalian sendiri melihat kemiripan kami tapi masih menganggapku pembohong. Nappeun!”

“Kau tak pernah menceritakan padaku” desah Kyuhyun.

“Mianhae,, In Soo—dia baru saja pindah ke sini, sebelumnya bersama Eomma di Amerika”

“Aigo~~ aku tak mengira, hal ini pernah terjadi”

“Sekarang aku mengerti, mengapa kau begitu kesal pada kedua orang tuamu” Kyuhyun tersenyum mencurigakan.

“Kyuhyun-a, jangan kau teruskan!” Shilbie telah menangkap maksud dari perkataan Kyuhyun.

“Ayahmu benar-benar mengagumkan”

“Apa maksudmu?” tanya Hyojin.

Kyuhyun tersenyum, ia tak menghiraukan lototan Shilbie.

“Aish, apa kalian tak malu mengakui bahwa kalian warga negara yang baik—kalian bahkan tak mengetahui hal itu” Kyuhyun menatap prihatin “In Hyun adalah ratu dari raja ke-19 dinasti Joseon, raja Sukjong. Sedangkan In Soo, meskipun suaminya tak pernah menjadi raja tapi ia pada akhirnya menjadi seorang ratu besar setelah anaknya menjadi raja ke-9 Joseon, raja Seonjeong. Kalian harus tahu sejarah bangsa ini—dan gadis yang ada dihadapan kalian merupakan sisa-sisa peninggalan sejarah” Kyuhyun tertawa nyaring.

“Yaaa!! Cho Kyuhyun!!! Kau ingin mati???” geram Shilbie.

“Sihreo!!” Kyuhyun berlari keluar kelas, melihat Shilbie yang siap menghajarnya.

 

#####

 

Suasana baru mulai terasa di rumah Shilbie, karena dia harus membiasakan diri dengan kehadiran In Soo. Meskipun memiliki kemiripan seperti pinang dibelah dua, baik Shilbie dan In Soo mempunyai kepribadian yang jauh berbeda.

Shilbie adalah yeoja sederhana, periang dan ramah walaupun karena kecerobohannya dia sering membuat keonaran. Sedangkan In Soo merupakan yeoja yang sangat mendewakan kata perfect . Sifat In Soo yang terkesan sombong namun ia telah menjadi objek utama para namja di sekolah.

Shilbie tampak khusuk di meja belajarnya, ia sedang untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan harian pelajaran matematika besok,

“Eonni-ya, apa yang kau lakukan?” tanya In Soo yang masuk seenaknya ke kamar Shilbie

“Belajar. Nilai matematikaku turun drastis..”

“Geuraeseo” Gumam In Soo sembari mengamati seisi kamar Shilbie. “Omo~ kentang keju??” Ujar In Soo dengan mimik keterkejutan.

“Wae?” Shilbie menatap In Soo dengan penuh keheranan.

Ia merasa In Soo begitu berlebihan hanya karena melihat camilan tersebut di atas meja belajarnya, membuat In Soo sebegitu syocknya

“Ambil saja jika kau mau”

“Ani!!” Tolak In Soo “Eonni.. kau masih mengkonsumsi hal-hal seperti itu??” In Soo menatap Shilbie dengan pandangan yang nyaris prihatin.

“Waeyo?” Tanya Shilbie polos “Sudah kadalursa??” Shilbie mengamati label snack yang dipegangnya.

Oh my God.. bayangkan berapa banyak lemak yang tertimbun dibalik kulitmu”

Shilbie hanya tersenyum tipis, lalu kembali melanjutkan kegiatan belajarnya.

“Eonni..”

“Wae?”

“Di kelasku ada namja yang sangat menarik”

“Nugu?”

Shilbie tak sedikitpun memalingkan wajahnya dari buku yang ada dihadapannya.

“Cho Kyuhyun..” Jawaban In Soo membuat konsentrasi Shilbie seketika itu juga buyar

“Kyuhyun???” Shilbie menatap In Soo.

“Ne Kyuhyun, kudengar dia sangat akrab denganmu?”

So?”

“Anio~”

In Soo hanya tersenyum penuh arti. Gadis itu meninggalkan Shilbie dengan sejuta rasa kesal. Shilbie, mulai merasakan perubahan atmosfer dunia yang selama ini dikenalnya… sejak kedatangan In Soo.

 

#####

 

Perubahan itu benar-benar terjadi. Kyuhyun mulai jarang terlihat bersama Shilbie. Padahal setiap akhir pekan, kedua sahabat itu selalu menghabiskan waktu dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. In Soo sungguh telah mengambil alih Kyuhyun. Keadaan ini berlangsung selama berminggu-minggu. Shilbie semakin kesal atas tingkah saudari kembarnya itu.

“Bie-ya,, dongsaengmu tampaknya begitu akrab dengan Kyuhyun” Nari menghampiri Shilbie yang tengah duduk berdua dengan Hyojin “Dia selalu menempeli Kyuhyun”

“Apakah mereka berpacaran??” Nana yang tertarik mendengar topik mereka akhirnya ikut-ikutan bergabung. Shilbie hanya diam.

“Kau baik-baik saja?” Nari kembali melontarkan pertanyaan “Belakangan ini, hubunganmu dan Kyuhyun terlihat memburuk—apa karena In Soo?”

“Tak perlu dibahas” Hyojin memotong pertanyaan yang dilontarkan Nari dan Nana secara bertubi-tubi “Tak ada masalah apapun antara Shilbie, Kyuhyun ataupun In Soo” Kata Hyojin, ia sudah tau suasana hati Shilbie.

Shilbie beranjak dari tempat duduknya.

“Eodiega?”

Pertanyaann Hyojin hanya dijawab dengan senyuman tipis yang menyungging di bibir Shilbie, ia pergi tanpa mengobati rasa penasaran di hati Hyojin, Nari dan Nana.

Shilbie menuju ruang Osis, menemui Kyuhyun. Kyuhyun tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya mendapati Shilbie yang masuk begitu saja.

“Shilbie-ya, waeyo?”

“Waeyo?” Shilbie tersenyum kecut “Sepertinya aku tak boleh ke tempat ini lagi”

“Yaa~ kau bicara apa” Kyuhyun menjitak pelan kepala Shilbie

“Kyuhyun-a” Shilbie menarik nafas panjang “Aku merindukanmu”

Perkataan Shilbie membuat Kyuhyun menatapnya seketika.

“Cho Kyuhyun! Kau jangan salah paham”

“Kukira kau sungguh merindukanku..”

“Itu karena kau selalu bersama dengannya”

“In Soo?”

“Ne, yeoja menyebalkan itu” geram In Hyun

“Shilbie,, dia adikmu”

“Ara—dan dia sangat menyebalkan”

“Kau cemburu pada adikmu?” tatap Kyuhyun

“Mwo?”

Shilbie tercekat, tak bisa menjelaskan apa yang sedang ia rasakan.

“Mengapa dia terus menempelimu? Kau benar-benar melupakanku hanya karena In Soo lebih cantik dibanding aku??”

Kyuhyun tertegun, ia menatap kemarahan di mata Shilbie.

“Yaaa!!! Mengapa kau tersenyum? Kau menganggapku lucu? Huhh??” Shilbie kesal melihat Kyuhyun yang tersenyum padanya.

“Anio—aku hanya senang” jawab Kyuhyun, ia tersenyum lembut.

Shilbie kembali terdiam, menatap nanar pada Kyuhyun.

“Aku mengerti—aku tak akan mencampuri urusanmu, mulai saat ini”

Shilbie beralih, ia membelakangi Kyuhyun yang tertegun. Hati Shilbie terasa perih.

“Shilbie-ya, apa maksudmu?” Kyuhyun menahan tangan Shilbie

“Aku tahu, kau menyukainya”

“Mworago?”

“Kau menyukai In Soo—aku ikut senang” Shilbie tak menoleh sedikitpun,

“Shilbie!! Mengapa kau…”

“Jangan katakan apapun!!” cegat Shilbie “Jebal..saat ini, aku tak ingin mendengarkan apapun darimu”

“Hwang In Hyun!!!” Kyuhyun menghardik Shilbie.

“Chukha-hae..” ucapan itu keluar dari bibir Shilbie, terasa getir. Air matanya tiba-tiba saja jatuh membasahi pipinya.

Tanpa menoleh pada Kyuhyun yang berdiri di belakangnya, Shilbie melepaskan cengkeraman tangan Kyuhyun. Gadis itu berlalu, meninggalkan Kyuhyun yang masih mematung.

BRAAKK!!!

Kyuhyun meninju meja yang ada dihadapannya, namja itu terlihat sangat frustasi, matanya mulai memerah.

 

#####

 

“Aku mengerti..” Hyojin menghampiri Shilbie yang tengah duduk melamun.

Belakangan ini sebagian diri Shilbie sepertinya telah hilang, Shilbie yang selalu ceria kini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan melamun

“Semua yang kau rasa, aku bisa memahami itu—tapi, sampai kapan Bie?”

“Molla” Shilbie menjawab pelan “Aku hanya tak mengira jika persahabatanku dan Kyu akan seperti ini..”

“Shilbie…”

“Aku hanya membutuhkan waktu …”

“Bie-ya” Hyojin menyentuh pundak Shilbie pelan “I know who you are.. I’m sure you will be stand without Kyuhyun..

Shilbie mengangguk pelan.

You have to continue your life… I think you know that” Hyojin memberikan semangat pada Shilbie

That’s right” Shilbie tersenyum “Gomawo..”

Hyojin tersenyum tipis.

“Shilbie-ya, Sungmin mencarimu!!” Kata Nari yang baru saja masuk

“Sungmin..?”

“Iya, Sungmin. Dia menunggumu di luar”

Shilbie segera keluar kelas untuk menemui Sungmin.

“Sungmin-ssi…”

“Ah, Shilbie” Sungmin menyapa Shilbie dengan senyuman yang cukup cemerlang.

“Waeyo?”

“Nonton denganku” Sungmin memamerkan tiket di tangannya.

“Aku?” tanya Shilbie masih bingung.

“Apakah ada orang lain di sini?” Sungmin tersenyum

“Mianhae, tapi aku…”

Shilbie hendak menolak tawaran Sungmin saat melihat Kyuhyun dan In Soo dari arah yang berlawanan

“Araseo, aku akan sangat senang jika bisa pergi denganmu…”

Shilbie mendadak merubah rencananya, sengaja suaranya diperbesar agar di dengar Kyuhyun dan In Soo. Sungmin sendiri bingung bercampur senang.

Kyuhyun hanya terdiam sambil sesekali melirik ke arah Shilbie… menatap Shilbie dan Sungmin.

 

#####

 

Life must go on

“Aku menyukaimu” Sungmin berkata pelan

Shilbie terbatuk-batuk sehingga jus yang diminumnya keluar begitu saja dari mulutnya

“Gwaenchanayo?” Sungmin tampak panik melihat Shilbie yang masih tersedak

“Ne” Shilbie segera menghabiskan gelas yang berisi air putih “Kau keterlaluan, mencandaiku seperti itu”

“Shilbie, aku tak sedang bercanda”

“Mwo?”

“Aku tak pernah percaya pada cinta pandangan pertama tapi pendirianku berubah ketika pertama kali melihatmu” Sungmin tersenyum mengingat pertama kali melihat Shilbie sudah hampir dua tahun lalu.

“Sungmin… aku…”

“Gwaenchana, aku tak memerlukan jawaban darimu”

“Sungmin-ssi…”

Sungmin tersenyum tenang

“Aku tahu apa yang ada di dalam hatimu. Aku berkata seperti ini tak bermaksud untuk memaksakan apapun padamu, aku hanya tak ingin membohongi diriku sendiri” ujar Sungmin “Aku ingin jujur mengakui semua padamu, semua yang kupendam sejak dulu—akhirnya, aku bisa kembali melanjutkan hidupku dengan tenang”

“Sungmin-ssi”

“Apakah kita masih bisa berteman?” Tanya Sungmin sambil tersenyum manis.

“Tentu saja!!!” Jawab Shilbie lantang dengan senyum yang tak kalah mengembang.

 

#####

 

Shilbie melangkah gontai menyusuri koridor sekolah, tiba-tiba saja tangannya ditarik seseorang dengan kasar. Ia dibawa  ke tempat yang agak sunyi.

“Kau menarikku sekasar ini, wae..?”

“Eonni, meskipun kau saudaraku tapi bukan berarti aku akan diam”

“Hwang In Soo, apa yang kau inginkan??”

“Jauhi Kyuhyun”

“Yaa! Bukankah kau sudah berhasil melakukan hal itu?” Shilbie tersenyum sinis

“Aku tak perduli,, eonni—kumohon untuk tidak terlibat dengan Kyuhyun lagi”

“Kau, berbicara seperti ini—kau sangat kasihan In Soo-ya”

“Ne. Itulah aku, Hwang In Soo yang menyedihkan” Tukas In Soo “Eonni, gadis sepertimu tahu apa tentang penderitaan? Tugasmu hanya tertawa dan bermain, apapun yang kau inginkan selalu kau dapatkan, kau hidup dengan sangat baik”

“In Soo-ya, kau sungguh sangat menyedihkan”

In Soo mendorong tubuh Shilbie dengan kasar sehingga Shilbie terjatuh.

 

#####

 

Kyuhyun dan In Soo terlihat sedang makan di sebuah café. Sejak tadi In Soo sudah berbicara panjang lebar tapi sepertinya pikiran Kyuhyun tidak terfokus pada kata-kata In Soo.

“Eotteohke?” Pertanyaan In Soo mengusir lamunan Kyuhyun dengan seketika.

“Mwo?”

“Kyuhyun-a, kau tak mendengarkanku?”

“Mianhae”

“Kau—jadi pacarku”

“Mworago??” Kyuhyun tersentak mendengarkan penuturan In Soo yang tanpa malu-malu berterus terang padanya.

“Wae? Apakah kau tak menyukaiku?”

Kyuhyun terpekur beberapa saat…

“In Soo-ya, mianhae…”

“Karena In Hyun?” Nada bicara In Soo terkesan muak “Araseo, aku mengerti. Sepertinya aku benar-benar tak bisa menyaingi eonni”

“In Soo..”

“Mengapa semua orang begitu menyukai eonni? Apa hebatnya Hwang In Hyun itu?” In Soo terlihat sedikit emosi

“Mianhaeyo”

“Gwaenchana” Elak In Soo “Sebaiknya kau temui eonni—seharusnya saat ini eonni sudah di bandara”

“Bandara? Maksudmu??”

“Eonni memutuskan untuk tinggal dengan kakek dan nenek di Amerika”Jawab In Soo “Kupikir aku akan senang dan memiliki banyak kesempatan jika tak ada eonni tapi—sudahlah, itu tak ada gunanya lagi”

~~~

Kyuhyun segera memarkirkan mobilnya begitu tiba di bandara, ia segera mencari Shilbie di antara ratusan orang berkeliaran di bandara tersebut.

“IN HYUN-A!!!” Teriak Kyuhyun tanpa membuang waktu saat melihat sosok Shilbie.

“Kyuhyun??” Shilbie terkejut mengetahui Kyuhyun ada di situ, dia hanya memandang heran pada Kyuhyun yang berlari menghampirinya

“Eodieyo?”

“Aku…”

“Apa karena aku? Kau marah padaku??”

Shilbie hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala

“Shilbie, mianhaeyo”

“Kyuhyun-a..” Ujar Shilbie pelan “Aku pergi bukan karena kau. Tak ada yang perlu dimaafkan Kyuhyun, dan, dan aku tak akan lama… aku hanya ingin menyelesaikan sekolah di sana”

“Bagaimana aku harus menunggu hari itu tiba tanpa kau, In Hyun-a?”

“In Soo, dia pasti mampu menggantikanku dengan baik”

“Shilbie, aku…”

“Kyuhyun-a, kau jangan khawatir—aku akan baik-baik saja”

“Araseo” Kyuhyun menyerahkan sesuatu pada Shilbie

“Kyuhyun, ini..??”

Shilbie memandang heran pada kotak mungil yang kini dipegangnya. Kotak mungil yang terbuat dari kayu dengan ukiran yang sangat indah.

“Untukmu” Kyuhyun tersenyum “Bukankah dari dulu kau ingin tahu apa isi kotak ini?”

“Ne,, tapi ini…”

“Gwaenchana” Kata Kyuhyun pelan “Anggap itu sebagai penggantiku, jika kau merindukanku, kau boleh melihat isi kotak itu”

“Gomawo, Kyuhyun-a” Shilbie memeluk Kyuhyun “I will miss you… always!

Take care Bie” Kyuhyun segera melepaskan pelukan dan membiarkan Shilbie pergi.

~~~

Shilbie duduk termenung. Pikirannya masih tertuju pada Kyuhyun. Shilbie menatap kotak ukiran dalam genggamannya itu. Sebelumnya, Kyuhyun pernah memamerkan kotak itu padanya sewaktu mereka masih di SMP. Tapi Kyuhyun menolak dengan tegas ketika Shilbie ingin melihat isi dari kotak itu, meskipun sudah memohon, Kyuhyun tetap bersikeras untuk tidak memberitahukan apa isi kotak itu pada Shilbie dengan alasan bahwa di dalam kotak itu ada rahasia yang sangat besar. Akibatnya Shilbie sempat tidak menegur Kyuhyun selama sebulan.

Shilbie tersenyum mengingat kejadian yang cukup menggemaskan itu, ia masih tidak mengerti kenapa Kyuhyun justru menyerahkan dengan begitu mudah kotak yang menjadi rahasianya itu.

Perlahan tangan Shilbie segera membuka kotak itu. Tapi, tidak ada sesuatu yang berharga di dalamnya..hanya sebuah cermin kecil di balik tutup kotak itu. Shilbie tersenyum geli memandangi bayangan wajahnya di cermin itu, entah berapa lamanya ia sibuk memandangi matanya yang sembab ketika ia menyadari ada secarik kertas yang terlipat rapi di situ. Shilbie mengambil kertas itu lalu membuka lipatannya.

 

Ah, kurasa cermin itu sudah memberitahumu…

Ne—Dia, yeoja menyebalkan, tapi begitu berarti bagiku…

Saranghae…Jeongmal Saranghaeyo…

 

Shilbie tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya saat membaca tulisan itu, dadanya berdebar-debar kencang tidak menentu. Shilbie segera menarik tasnya dan berlari keluar dari pesawat

“Agassi, anda mau kemana? Pesawatnya akan segera take off!!”

Shilbie tidak memperdulikan teriakan seorang pramugari yang berusaha mencegahnya pergi.

Shilbie berlari-lari diantara kerumuman orang di bandara, berusaha menemukan sosok Kyuhyun, tapi Kyuhyun tak terlihat lagi. Shilbie segera menghentikan sebuah taksi. Ia menyuruh sopir itu untuk lebih bergegas

~~~

Taksi berhenti di depan sebuah rumah.

Shilbie segera turun dari taksi dan memencet bel rumah itu berkali-kali.

“Eonni?” Seorang gadis manis tampak membukakan pintu

“Hyuri, dimana kakakmu?”

“Oppa?” tanya Hyuri lagi “Molla—oppa belum terlihat sejak tadi. Eonni waeyo?”

“Anio” Jawab Shilbie

~~~

Shilbie segera turun dari taksi, setelah sang sopir menerima sejumlah uang dari Shilbie, ia melarikan taksinya—pergi meninggalkan Shilbie. Gadis itu tak langsung pulang, ia justru pergi ke tempat yang biasa dikunjunginya, ya, jembatan itu.

Dengan perlahan-lahan Shilbie menaiki jembatan, merentangkan kedua tangannya sambil menutup mata. Shilbie selalu menikmati saat-saat seperti ini.

“Seharusnya kau sedang berada dalam pesawat yang membawamu ke New York” Suara dari belakang membuat Shilbie kaget.

“Kyuhyun??!!!”

Shilbie berbalik dan mendapati Kyuhyun berada di belakang, ia hendak turun tapi ia tergelincir

“Aaaaahhhh!!!!!!”

“SHILBIE-YA!!” 

Dengan sigap Kyuhyun menangkap tangan Shilbie, tapi keduanya justru terjerembab bersama ke dalam aliran sungai.

Kyuhyun membawa Shilbie ke tepian sungai.

“Gwaenchana?” Tanya Kyuhyun khawatir.

“Cho Kyuhyun! Mengapa kau terus mengagetkanku??”

“Yaa! bukannya berterimakasih—kau justru memarahiku”

“Ini bukan pertama kalinya—babo”

“Kenapa kau masih di sini?”

“Eh, itu aku…aku, itu karena aku…”

Shilbie tidak dapat melanjutkan kata-katanya, pipinya merona

“Untung saja aku tak apa-apa, aku khawatir jika kejadian tadi membuatku kehilangan kesadaran” Shilbie mengalihkan topik.

“Wae?”

“Yaa~ Cho Kyuhyun” Shilbie memperbaiki posisi duduknya, ia menatap Kyuhyun “Di tempat sesunyi ini, siapa yang akan tahu jika kau bersikap melenceng. Berpura-pura untuk menolongku dengan dalih memberiku nafas buatan tapi justru mencuri ciuman dariku” Tawa Shilbie penuh canda.

“Ah—jadi kau menyadari itu?” Wajah Kyuhyun memerah “Tapi itu bukan disengaja—aku benar-benar ingin menyelamatkanmu, aku panik jadi aku…”

“Cho Kyuhyun, apa maksudmu?”

“Mianhae—tapi, sebelumnya aku pernah melakukan hal itu terhadapmu, ketika kau pingsan saat tercebur ke sungai ini” Kyuhyun menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal

“MWORAGO??”

Shilbie terkejut setengah mati.

“Kyuhyun-a, kau.. kau hanya bercandakan?” Shilbie gemetar jika membayangkan kalau mimpi itu ternyata…

“Mianhaeyo, aku tak bermaksud apapun”

“Ja-jadi..”

“Aku sangat ketakutan melihatmu tak sadarkan diri” Kyuhyun memegangi kedua belah pipi Shilbie.

Shilbie tak dapat berkata apa-apa, yang dirasakannya hanyalah luapan emosi dan jantungnya yang berdetak semakin kencang saat mata Kyuhyun menatapnya lekat, saat dirasanya wajah Kyuhyun yang semakin mendekati wajahnya.

Shilbie memejamkan mata, ia begitu gugup sehingga dapat mendengar jantungnya yang berdetak kasar, terlebih lagi saat ia merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya. Bibir Kyuhyun yang begitu hangat dan lembut.

“Jamkkanman..”

Shilbie terlonjak kaget, membuat ciuman manis itu berakhir dengan tiba-tiba

“Wae?”

“Kau harus membantuku”

“Tentang apa?”

“Bantu aku untuk memberikan alasan yang tepat pada Appa tentang keberangkatanku yang batal”

“Dengan senang hati”

Kyuhyun tersenyum, ia memandangi Shilbie dengan penuh arti

“Cho Kyuhyun, apa yang kau lakukan?” Shilbie sedikit mendelik ketika wajah Kyuhyun mendekatinya.

“Melanjutkan kembali ciuman yang terputus” jawab Kyuhyun enteng.

“Mwoya??”

“Wae? Aku sangat menderita menahan perasaanku bertahun-tahun tapi dasar kau bodoh—tak menyadarinya bahkan mengira aku menyukai In Soo” ujar Kyuhyun “Aku ingin kau membayar penderitaanku” kata namja itu lagi

“Mwo?” Shilbie semakin dibuat berang

“Aku akan menciummu sampai puas” Kyuhyun memamerkan senyuman usilnya, membawa wajahnya mendekati wajah Shilbie.

“Kau gila!!” Shilbie menjauh—berusaha menghindari Kyuhhyun yang sedang tertawa karena berhasil mengerjai gadis itu.

“Wae? Kau tak ingin? Bukankah kau pacarku?” Kyuhyun tersenyum

“Nappeun,, aku mau pulang!!” Shilbie beranjak.

“Araseo” Kyuhyun mencubit kedua belah pipi Shilbie “Kaja” Kyuhyun membantu Shilbie berdiri.

Kyuhyun berjalan beberapa langkah di depan Shilbie. Gadis itu memandangi punggung Kyuhyun—sahabat terbaik yang mengajarkan arti cinta padanya.

“Kyuhyun-a..” panggil Shilbie

“Waeyo..”

Kyuhyun membalikkan badannya. Kyuhyun terkejut ketika Shilbie melingkarkan kedua tangannya di leher Kyuhyun dan mencium namja itu lembut. Namja itu tak berkutik, ia tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Menit selanjutnya, Kyuhyun membalas pelukan Shilbie dengan mengurung pinggang Shilbie yang ramping dengan kedua tangannya. Ia membalas ciuman Shilbie.

 

~ the end ~

 

 

 

125 respons untuk ‘My Best Friend

  1. Rasty Resty berkata:

    Sudah lama sekali terakhir baca ff ini.. Ckckck klo dipikir” kata manis memang ga cocok sm Kyuhyun.. Memang dy harusnya evil aja,, tp di ff ini Kyu berubah jd anak yg manis klo lg jatuh cinta,, sisanya jail.. Haha
    Pertemanan antara cowok sama cewek emang jarang yg murni,, pasti salah satu dr mreka ada rasa yg lebih..
    Hwang In Soo gmana kabarnya ya? Kasian dy ditolak Kyu,,

  2. ChoChoKyuHae berkata:

    Daebakkkkkkkkk!! jinjjaaaaaa!! Oneshoot nya cuksesss eonnn!.. daebakkkk!! Aku semprt kesel pas in soo dateng dan ngerebut perhatian kyu dari in young.. pokok nya hanya satu kaata yg bisa aku katakan saat ini “SALUUUTTTTTT!!” Keep writing and fighting eonnie^^

  3. dee berkata:

    yeeeeeeay kyuhyun jadiannya sama inhyun hahaha ..insoo nih nakal, masa kakaknya sendiri “diusir” ..jauh2 dari kyuhyun sana cari cowok lain aja ..kyuhyun cintanya sama inhyun doang ..

  4. Chup_chup berkata:

    Kyaaaa,,
    sweet banget sih,, kyuhyunnya boleh di karungin ga =)

    yg bikin ngeselin cuma in soo doang,, pake acara ganggu2 kyuhyun sgala,, sampe2 ngusir sodaranya dari kyuhyun -.-

  5. Latishabee berkata:

    Wuhuuu… How sweet that!
    Kekeke~ manis banget! Kayak gulali!
    Pertamanya sahabat, padahal kyu udah nunjukin rasa ke-suka-anny sma shilbie tp emang shilbieny aja yg gak peka…ckckck
    eh wktu kyu deket sma in soo, shilbie galau berat .. Kekeke
    udah keliatan itu sukanya…
    Ya ampyuunn manis deh kisah ini :*
    sini, sini aku kecup kyunya yg terlalu manis*cup cup cup cup*
    hohoho

  6. 초나나 berkata:

    bagus eonni ffnya….
    tp entah knpa aku pkir alurnya agak kcepetan….
    jd brsa lari” gt deh ps bca crtanya…
    itu aja sranku eonni,mga bsa brmnfaat ya…

    • marchiafanfiction berkata:

      hihihi sebenarnya sy juga nyadar,
      mungkin krn ff jadul (ditulis jam SMP, entah kelas berapa hahaha tp sy lulus smp taon 2004..akhh..ketahuan tuir).. dulu itu ngerasanya udah wuihh ‘bagus’ wkwkwkwk…padahal kalo dibaca sekarang rasanya malu2in dan bikin jerit2 gaje wkwkwkwk

      gak apa2 kok dek, sy terima semau saran dengan senang hati 🙂

  7. Widya Choi berkata:

    Sahabat jd cinta ini hehehe.. emg g ad yg murni sih klo cwok am cwek sahabatan. Pst ad rasa2 yg gmn gt. Tlebih klo salah 1 dr mrk dkt am org lain pst ad rasa cmburu jg.

  8. LC_Ovan berkata:

    Padahal udah capek” ngetik panjang buat coment tapi ngak masuk sedih rasa’a

    Shilbie gila masa nama In Hyun jadi Shilbie kenapa ngak sekalian aje Galbie/? Hahahaha Kyuhyun juga gila bisa jatuh cinta sama si gila Shilbie tapi emang benar antara persabatan Yeoja Namja pasti ada yg naruh hati lebih bahkan bisa kedua”a

    Saudara kembar Shilbie nama’a IN SOO seketika langsung konek buat mikir member BB MYNAME Insoo (My Namja) member Boys24 hehehe untung ngk sampe teriak bisa dikatain gila Q sama tetangga nanti subuh” udah teriak

    Two Hyun bersatu tapi kasihan sih sama Minnie and In Soo dan kenapa kata” Minnie bikin mikir yg lain ya kaya ada firasat gitu

Tinggalkan Balasan ke marchiafanfiction Batalkan balasan