[Teaser] Summer’s Snow

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan. ~Mahatma Ghandi~

~*~

Sebuah kompleks pemakaman di Seoul, Korea Selatan. Orang-orang berpakaian hitam terlihat meninggalkan sebuah lokasi di mana beberapa saat lalu mereka mengantarkan seseorang pada tempat peristirahatan terakhirnya. Mobil-mobil mewah yang terparkir di ruas jalan di area pemakaman mulai bergerak meninggalkan tempat tersebut.

Di hadapan makam yang umurnya belum satu jam, masih ada dua orang yang belum berkutik dari tempat mereka berpijak. Seorang pria dengan raut wajah yang begitu tenang. Dia menggeser pandangannya pada wanita cantik yang membisu di sisinya. Kaca mata hitam yang dipakai wanita itu menyembunyikan matanya yang sembab. Dia memandang lurus pada nama yang tertera pada nisan.

“Apa sekarang dia bahagia?” gumam wanita itu setelah sekian lama bungkam, lalu menarik nafas panjang. “Apakah kini dia benar-benar bahagia?” dia mengulang pertanyaan sebelumnya hingga membuat pria di sisinya kembali menatap sedih padanya. “Aku ingin tahu,” lanjutnya lagi dan air mata terlihat mengaliri pipi putih mulusnya.

Pria itu kembali meluruskan pandangannya pada makam itu. Ia menarik nafas panjang lalu kepalanya sedikit mendongak memandangi awan cerah yang terlihat seperti gumpalan kapas putih yang bergelantungan di bawah birunya permadani langit. Tak jemu-jemu dua orang itu larut dalam kesedihan, menelisik setiap ruang dan waktu yang menyisakan kenangan. Mencoba menghidupkan kembali sosok yang telah pergi itu di dalam ingatan mereka.

~.o0o.~

Myeongdong Chatolic Church.

“I take you Shin Hyeon Mi, to be my wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness.”

Pria tampan itu sangat mantap ketika mengucapkan kalimat janji suci dalam sebuah pernikahan. Ia menatap gadis yang tersenyum di hadapannya.

“I take you Cho Kyuhyun, to be my wedded husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness.”

Hyeon Mi mengulang kalimat yang sama seperti yang diucapkan oleh pria tampan di hadapannya, Cho Kyuhyun.

“Kau semakin baik,” puji Kyuhyun. Ia tersenyum puas pada Hyeon Mi.

“Ayolah Kyu, aku bahkan sudah tak dapat mengingat berapa kali kita berlatih mengucapkan kalimat itu,” Hyeon Mi tertawa renyah.

“Hyeon, kau harusnya sadar seberapa sakralnya kalimat yang kau ucapkan tadi. Bukan hanya di hadapan semua orang, tapi di hadapan Tuhan” Kyuhyun menyelipkan rambut Hyeon Mi di belakang telinga wanita itu. “Janji suci pernikahan bukan hal yang sepele.”

“Aku tahu, Kyu,” Hyeon Mi tersenyum lembut. “Yang telah diikrarkan bahwa apa yang dipersatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh manusia, kecuali maut.”

Good job,” Kyuhyun mengacak-acak lembut rambut Hyeon Mi. “So?

So?” Hyeon Mi mengulang pertanyaan Kyuhyun, “What?” tanyanya lagi karena masih tak mengerti kemana arah pertanyaan Kyuhyun.

“Jika kau tak yakin dapat mempertanggungjawabkan itu kelak, kau boleh berhenti di sini,” Hyeon Mi tertegun mendengar kalimat tegas Kyuhyun. Tak ada ekspresi main-main yang biasa dipamerkan Kyuhyun. Kali ini, dia benar-benar serius.

“Bagaimana denganmu?” Hyeon Mi membalikkan pertanyaan tadi pada Kyuhyun.

“Aku ingin mencobanya.”

“Mencoba?”

“Ya, bukankah kita harus mencoba untuk mengetahui hasilnya?”

“Kyu—bagaimana jika kau gagal?”

Kyuhyun terdiam, ia menarik nafas panjang sebelum mengatakan apa yang tersirat di dalam kepalanya. “Jika aku mengatakan dengan pasti bahwa aku dapat mempertanggungjawabkan janji itu—kurasa, aku terlalu percaya diri dan angkuh. Kita tak akan tahu apa yang akan menghadang di depan sana, Hyeon.”

“Jadi?”

“Aku hanya perlu mencoba,” jawab Kyuhyun. “Aku tidak tahu persis seperti apa kehidupan pernikahan. Hyeon, kau pernah berlayar?” Kyuhyun bertanya dan Hyeon Mi masih kebingungan hingga tak begitu berniat menjawab pertanyaan Kyuhyun yang memang tidak mengharapkan jawaban.

“Apa kau akan menceritakan pengalaman liburanmu selama seminggu mengarungi laut mediterania dengan kapal pesiar itu?” Hyeon Mi sedikit mendengus dan detik selanjutnya Kyuhyun tertawa renyah. Dia tahu jika Hyeon Mi sangat kesal padanya karena memberitahukan kepergiannya setelah kapal mulai berlayar.

“Jika aku menawarimu, kau pasti akan menolak. Bukankah saat itu kau sedang mengikuti turnamen? Pelayaran berikutnya kita pergi bersama, bagaimana?” Kyuhyun tak bisa menyembunyikan senyumnya membuat Hyeon Mi hanya mampu mengerucutkan bibir. “Intinya, yang ingin kukatakan adalah—,” ia menatap lekat wajah Hyeon Mi. “Pernikahan itu tak ada bedanya dengan pelayaran. Seperti kapal yang mengarungi samudera, kadang laut begitu tenang. Laut sedikit bergelombang atau bahkan ada gelombang besar dan badai. Pernikahan seperti itu.Ada suka, namun ada juga duka. Tergantung bagaimana cara menghadapi serta menyikapi itu. Semua orang butuh kebahagiaan, tapi bukankah hidup selalu dihampiri masalah? Memutuskan lari dari masalah atau menghadapi masalah adalah pilihan yang harus dibuat, dan kau hanya perlu memilih.”

Untuk sesaat Hyeon Mi terperangah, suasana hatinya ikut terpengaruh setelah mendengar kata-kata Kyuhyun. “Aku seperti mendengar seorang motivator dunia berbicara,” decak Hyeon Mi.

Kyuhyun tersenyum simpul, “Jadi, bagaimana menurutmu Hyeon? Kau ingin berhenti?”

“Kau sangat egois Kyu. Bukankah kita perlu mencoba untuk mengetahui hasil akhirnya?”

“Kau selalu curang,” Kyuhyun mendesis ketika Hyeon Mi meniru kalimat yang dia ucapkan sebelumnya. “Sesi latihan hari ini berakhir,” Kyuhyun mengerling sambil merangkul pundak Hyeon Mi. Kedua orang itu berjalan menyusuri deretan bangku yang berbaris rapi di dalam gereja. Mereka meninggalkan gedung itu.

~.o0o.~

Kompleks perumahan Sangji Ritzvil Caelum Cheongdam-dong, Gangnam-gu, Seoul. Setelah memarkir mobil, Kyuhyun memasuki rumah. Ia disambut oleh keramahan pelayan yang bekerja di rumah itu.

“Kau sudah pulang?” sapa seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari sebuah ruangan. Diusia yang tidak lagi muda, wanita itu masih terlihat cantik.

“Ya,” jawab Kyuhyun. “Ibu sakit?” Kyuhyun memandangi wajah ibunya yang tampak pucat. Wanita itu tersenyum sambil memegangi wajahnya.

“Tidak,” jawabnya. “Aku hanya perlu sedikit istirahat,” lanjutnya lagi. Kyuhyun merasa ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh ibunya. “Kau sudah makan?” tanyanya lagi, dia berusaha mengalihkan perhatian Kyuhyun.

“Sudah, bersama teman-temanku tadi,” jawab Kyuhyun.

“Baiklah. Kau beristirahat saja,” ujar wanita itu. Kyuhyun mengangguk pelan. “Kyuhyun,” langkah kaki Kyuhyun dihentikan oleh panggilan ibunya. Dia lalu menoleh memandangi wanita yang terlihat berpikir untuk mengucapkan apa yang sudah ada di dalam kepalanya. “Ah, tidak apa-apa,” dia mengurungkan niatnya dan segera meninggalkan Kyuhyun yang masih diselimuti rasa penasaran.

Lokasi tempat tinggal keluarga Cho sudah cukup menjelaskan bahwa mereka berasal dari kalangan atas. Gangnam merupakan distrik mewah dan elit di Korea Selatan. Distrik ini dikenal sebagai simbol kekayaan dan pendapatan yang melimpah di Korea, sehingga Gangnam menjadi salah satu distrik yang terkenal dengan kehidupan mewah, glamour dan selera fashion yang sangat tinggi.

Ayah Kyuhyun adalah pemilik Cho Corporation, sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang real estate. Kyuhyun sendiri belum memutuskan bergabung di perusahaan, ia masih ingin menikmati masa bebasnya meskipun ayahnya telah memintanya untuk segera memasuki perusahaan.

Setelah masuk ke dalam kamarnya yang luas, Kyuhyun melepas jaket hitam yang dipakainya. Kyuhyun menyalakan televisi berlayar LCD sambil menuangkan air ke dalam kerongkongannya. Dia berlalu ke dalam kamar mandi, membiarkan suara televisi mengisi kesunyian di dalam kamar tidurnya.

Petenis Shin Hyeon Mi mengukir prestasi besar bagi Korea Selatan setelah berhasil keluar sebagai runner up dalam perhelatan tenis akbar se-Asia Pasifik yang diselenggarakan di Australia.

Berita itu menyambut Kyuhyun yang baru saja keluar dari kamar mandi. Sambil mengeringkan rambutnya, Kyuhyun mengambil remote dan menambah volume televisi. Senyum tipis terukir di bibir Kyuhyun ketika memandangi wajah cantik dalam layar televisi yang tersenyum puas sambil mengangkat tinggi-tinggi piala di tangannya. Meskipun sudah lewat satu minggu sejak berakhirnya turnamen itu, namun pemberitaan itu masih menjadi topik utama. Kekasihnya, Shin Hyeon Mi adalah seorang petenis berbakat di Korea Selatan.

Pertemuan pertama Kyuhyun dan Hyeon Mi terjadi pada saat mereka terdaftar sebagai murid SMA. Resmi berpacaran di tahun kedua masa SMA mereka. Meski kerap kali mengalami pasang surut dalam menjalani hubungan, mereka tetap bertahan dan kini sudah hampir sepuluh tahun mereka berpacaran. Diusia mereka yang menginjak 27 tahun, Kyuhyun semakin mantap untuk menikahi Hyeon Mi. Kyuhyun tersenyum ketika mengingat hubungannya dan Hyeon Mi.

Ponsel yang bergetar di atas meja membuat lamunan Kyuhyun terhenti. Dia membaca sebaris pesan singkat lalu senyum kembali tergambar di wajah Kyuhyun. Pria itu segera berpakaian rapi dan dia terlihat semakin tampan. Kyuhyun mematikan televisi dan berlalu meninggalkan kamar tidur.

“Oppa!”

Mata Kyuhyun tertuju pada seorang gadis cantik berseragam SMA. Cho Ri Hyun, adik perempuan Kyuhyun. Perbedaan usia antara Kyuhyun dan Ri Hyun terbilang cukup jauh, yakni sepuluh tahun.

“Menemui Hyeon Mi Eonni?”

“Ri Hyun, mengapa kau selalu ingin tahu kegiatanku?” Kyuhyun tersenyum sambil mengacak-acak kasar rambut adiknya. Ia berlalu meninggalkan Ri Hyun yang hanya menggerutu kesal.

Kyuhyun bergegas menuju mobilnya yang baru beberapa saat lalu beristirahat. Deru mesin mobil terdengar, mobil yang dikemudikan Kyuhyun mulai bergerak meninggalkan area kediaman mewah itu. Mobil melaju pesat di jalanan lokasi elit Korea Selatan tersebut. Kyuhyun lalu memakai kaca mata hitam yang membingkai kedua bola matanya, terlihat begitu sempurna dengan penampilannya yang berkelas.

Beberapa saat kemudian Kyuhyun tiba di 5Cijung Cafe, tempat itu merupakan kedai kopi populer di Gangnam. Seorang pria melambaikan tangan pada Kyuhyun begitu Kyuhyun memasuki kafe.

“Kapan kau datang?” Kyuhyun melepas kaca mata hitam yang dipakainya sambil menarik kursi dan duduk di hadapan pria itu.

“Dua jam yang lalu,” jawab pria itu sambil meneguk kopi.

Pria ramah dengan senyum hangat di wajahnya itu adalah Lee Donghae, sahabat Kyuhyun. Donghae adalah seorang eksekutif muda. Seperti halnya Kyuhyun, keluarga Donghae memiliki perusahaan yaitu Gold Instrument Corporation, perusahaan pembuat alat musik yang memiliki tingkat pemesanan tinggi dari berbagai negara. Berbeda dengan Kyuhyun, Donghae telah terjun langsung ke dalam perusahaan. Saat ini Donghae menjabat sebagai direktur perencanaan. Baru dua jam lalu Donghae tiba di Seoul setelah menghabiskan dua minggu waktunya di Paris.

Kyuhyun memesan coffe latte seperti yang dipesan Donghae. Kedua orang itu sering menghabiskan waktu luang mereka di 5Cijung Cafe. Menikmati secangkir kopi mahal, secara tidak langsung merupakan cara penduduk Gangnam menampilkan kekayaan mereka.

“Oh ya, kudengar kau akan segera menikahi Hyeon Mi?” selidik Donghae.

Kyuhyun tersenyum, “Ada apa? Bukankah aku sudah cukup umur untuk menikah?” goda Kyuhyun.

“Dugaanku tepat. Sejak awal aku telah mengira jika diantara kita, kau adalah orang yang akan lebih dulu menikah,” desis Donghae.

“Mendadak kau sepertinya tak rela membiarkanku menikah. Kau merasa dikhianati?” Kyuhyun terus menggoda Donghae.

“Jangan bercanda Kyu,” Donghae berdecak. “Aku tak ingin bersaing denganmu. Jika aku mau, aku bisa menikah kapan saja,” kerling Donghae.

“Tidak bisa dipercaya. Kau pikir aku tak tahu seperti apa hubunganmu dengan para gadis?” Kyuhyun mendesah kasar. Meskipun tampan dan kaya, tapi Donghae tak pernah memiliki hubungan jangka panjang dengan gadis-gadis yang pernah menjadi kekasihnya. “Lagi pula jika kau menikah, seseorang pasti akan sangat rusuh,” erang Kyuhyun. Donghae tertawa renyah.

Berita kali ini datang dari Group terbesar di Korea Selatan, Emperor Group.

Berita yang tersiar pada televisi plat di dinding kafe mengalihkan perhatian Kyuhyun dan Donghae.

“Hei, bukankah itu Medusa?” ujar Donghae. Kedua orang itu terus mengamati layar televisi yang sedang memperlihatkan seorang wanita yang berada di bandara Incheon. Wanita itu memiliki wajah yang cantik, namun tak ada sedikit pun senyum yang terulas di wajah cantiknya itu.

Setelah lima tahun tinggal di New York, pewaris tunggal Emperor Group—Moon Yoo Ri akhirnya kembali ke Seoul. Kepulangan Moon Yoo Ri dikarenakan menurunnya kesehatan President Emperor Group, Moon Hoo Jang yang kini tengah dirawat intensif di Gangnam Severance Hospital. Ada kabar lain yang berhembus bahwa kepulangan Yoo Ri dikaitkan dengan rencana pernikahannya yang akan digelar dalam waktu dekat.

“Menikah?” kata itu terucap dari mulut Kyuhyun dan Donghae secara bersama-sama. “Aku sudah cukup kaget ketika dia kembali ke Seoul. Kurasa kini semua orang menjadi gelisah setelah melihat berita tadi,” Donghae bergidik.

“Medusa akan menikah? Bisakah kau mempercayai itu?” Kyuhyun terlihat tak yakin. “Sekalipun dia berasal dari keluarga chaebol nomor satu di Korea Selatan, kau kira ada yang sudi menikahi wanita seperti itu?” ia kembali bergumam santai sambil meneguk kopinya.

Chaebol adalah istilah bahasa Korea untuk konglomerat, yang telah menjadi kekuatan ekonomi utama dalam ekonomi Korea Selatan dari berakhirnya Perang Korea sampai sekarang ini. Chaebol memainkan peranan penting dalam membantu pemerintah mengembangkan industri, pasar dan ekspor baru.

“Aku juga tak yakin karena berita itu masih simpang siur. Jika dia benar-benar menikah, aku ingin melihat siapakah pria pemberani yang menikahi wanita iblis sepertinya?”

Emperor Group adalah sebuah group raksasa di Korea Selatan yang di dalamnya terdapat empat group besar yaitu JS Group yang bergerak di bidang elektronik, automobile, oil, distribusi, dan IT. Daesang Group yang bergerak di bidang department stores, discount stores, hotel, Starbucks Korea, konstruksi, dan fashion. MC Group yang bergerak dalam bidang makanan, entertainment dan media. Hansoo Group yang bergerak pada bidang bahankimia, interior design dan produksi kertas. Emperor Group memiliki pengaruh paling besar dalam perekonomian Korea Selatan.

Moon Yoo Ri adalah pewaris tunggal Emperor Group. Kyuhyun dan Donghae serta Hyeon Mi berada di tingkat yang sama dengan Yoo Ri saat mereka SMA. Selain karena status sosialnya, Yoo Ri dikenal karena memiliki wajah yang cantik tapi ia lebih terkenal karena sifat buruknya. SMA tempat mereka bersekolah dulu adalah SMA yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki kelas sosial menengah ke atas, namun Yoo Ri tak segan-segan melakukan tindak diskriminasi dan dia terbilang kejam. Dia tak suka bergaul dengan siapa pun sekalipun itu adalah anak-anak kalangan atas. Hanya dengan tatapan matanya, dia mampu membuat tubuh seseorang serasa membatu itulah sebabnya dia dijuluki Medusa. Moon Yoo Ri menjadi ancaman dan teror bagi semua orang, banyak yang senang ketika Yoo Ri memutuskan tinggal di New york. Kini setelah lima tahun berlalu, dia kembali ke Seoul.

.~oOo~.

Sodara2, aku tahu kalo aku punya banyak utang ff; seperti Lovely Piggy dan juga sebuah postingan dengan judul “Happiness” yg termasuk dalam project yg tak kunjung kutulis juga beberapa ff request dari teman2 tapi aku masih saja nekat memposting salah satu project (tunjuk judul di atas) yang memiliki nasib yg sama seperti sejumlah project lainnya yg kandas di tengah jalan dan belum dilanjut sampe sekarang.

Sepertinya lg pengen manas-manasin reader deh hahaha

Ok, jujur.. Ini salah satu project dari sekian banyak project yang nunggu didaftar antri untuk direalisasikan -__- duh bahasaku. Seperti yg udah aku ungkapkan kalo ff ini adalah project yg kandas jadi belum ada kelanjutan dan nasibnya sama dengan beberapa ff project jadi jangan tanya kapan full story-nya yah hahaha, aku cuma berani bilang “KEEP WAITING” untuk batas waktu yang belum ditentukan wkwkwkwk

Mohon tanggapan kalian tentang project ini, karena entah kenapa pernah terlintas ide untuk tidak melanjutkan project yang ini.. alasannya? belum jelas sj. Mungkin kalo dapat komen plus bujuk rayu reader, niatku menulis kembali menggebu-gebu.

So, reader… bagaimana pendapat kalian tentang project yg satu ini?

Dilanjutkah? atau di-cut hahaha #author cari masalah nih!

Hayooo…reader, tunjukan pesonamu 😀 comment yah…aku butuh tanggapan untuk kelanjutan nasib project ff ini 😀

74 respons untuk ‘[Teaser] Summer’s Snow

  1. Esaa berkata:

    Wow…
    Eonni, mian !
    akhir akhir ini aku jarang banget nongol di sini, selain sibuk dgn urusan dunia nyata, ffmu udah abis aku ubrak abrik, haha… ya, selain UTJS.. Soalnya UTJS ketinggalan banyak banget, wuehehe…

    Untuk yang ini kayanya aku bakalannunggu banget deh eon… penasaran sama ceritanya,, apalagi pas awal ada yang meninggal… Who???
    Pokoknya semoga project ini cepat terealisasikan..
    Fighting Eonniiiiiiiii.!!!!!!!!!!!!

  2. mizzmk berkata:

    iyaa eonnikuu aku sudah berjamur sama lumutan dan membatu di dalam laut pasifik krn tngguin happines siwon sama biasa ckck.. lopeli piggi… hehehe kayanya eonnu emg modus nihh sma karyanya wkwk.. d tnggu
    ya eonni 😉

  3. sitymunawaroh berkata:

    genre nya jangan berat2 dong,kalau banyak konflik jd nyesek bacanya.

    dilihat dari teasernya kyuhyun bakal dinikahin sama yoo ri, br ngebayangin aja udah nyesek

    sok tau ya hwkwkwk bagus kalau nikahnya sama dong hae hahaha…..

    sangat di tunggu lovely piggy nya

  4. Yuan234 berkata:

    Eonn.. Smangar ya lanjutnya… Ama yg drama….apalagi itu,, aku pnasaran bingo.., nd makasih dah di post yg unther the jaseon,, aku nunggu itu luammmmmmmaaa bingo., akhrnya di post and sudah fine lagi., “legowo

  5. amoy berkata:

    Aduuh..kapan go publiknya nih?..
    penasaran tingkat dewa.
    siapa yg akhirnya bakal nikah sama medusa?…jangan bilang kl itu kyu..akkkh tidaaaak.

Tinggalkan Balasan ke marchiafanfiction Batalkan balasan